KOMUNIKASI DATA pada OSI / TCP
OSI LAYER
Pada dasarnya, komunikasi data
merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain.
Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus, yang
dikenal sebagai network interface (interface jaringan). Jenis interface
jaringan ini bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang digunakan untuk
mentransfer data tersebut Hal lain yang perlu diperhatikan ialah, pada komputer
tujuan transfer data mungkin terdapat lebih dari satu aplikasi yang menunggu
datangnya data. Data yang dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada
komputer yang tepat tanpa kesalahan.
Untuk setiap problem komunikasi data,
diciptakan solusi khusus berupa aturan-aturan untuk menangani problem tersebut.
Untuk menangani semua masalah komunikasi data, keseluruhan aturan ini harus
bekerja sama satu dengan lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses
pengiriman data ini disebut sebagai protocol komunikasi data. Protocol ini
diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada
komputer dan peralatan komunikasi data lainnya.
Pada tahun 1977 ISO (International
Organization for Standarization) menetapkan OSI
(Open Standard Interconnection)
sebagai standar bagi komunikasi data, OSI adalah sebuah standar baku dan ia
hanyalah sebuah model rujukan, jika kita misalkan suatu model adalah sebuah
pertanyaan, maka protokol adalah jawabannya. Suatu protokol hanya dapat
menjawab satu atau beberapa pertanyaan tertentu yang spesifik atau dengan kata
lain suatu protokol hanya melayani suatu lingkup wilayah yang sangat terbatas.
Sebuah protokol tentu saja tidak dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan
oleh sebuah model,akan tetapi dengan menggabungkan berbagai macam protokol
dalam sebuah protokol suite (misalnya TCP/IP) kita dapat menjawab seluruh
pertanyaan yang diajukan oleh model yang ada.
OSI model dibuat dengan tujuan agar
komunikasi data dapat berjalan melalui langkah-langkah yang jelas,
langkah-langkah ini biasa disebut dengan nama “layer” dan Model OSI terdiri
dari tujuh layer dengan pembagian tugas yang jelas, ke tujuh layer itu
- Aplication layer
- Presentation layer
- Session layer
- Transport layer
- Network layer
- Data-Link layer
- Physical layer
adapun fungsi dan pengertian dari tiap layer adalah :
7. Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI,
seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application
layer adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan-pesan
kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.
6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).
5. Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3.
2. Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1. Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.
6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).
5. Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3.
2. Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1. Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Tanggung jawab setiap layer adalah
menyediakan servis bagi layer diatasnya, layer yang berada diatas tidak perlu
tahu tentang bagaimana data bisa sampai kesana atau apapun yang terjadi di
layer di bawahnya. Ketuju layer tersebut disusun berdasarkan lima prinsip yang
harus diikuti untuk menentukan layer dalam komunikasi, yaitu :
-
Layer dibuat jika ketika diperlukan pemisahan level yang secara teori
diperlukan.
-
Masing-masing layer memiliki fungsi yang jelas.
-
Setiap fungsi dari masing-masing layer telah ditentukan agar sesuai dengan
standart protokol secara internasional.
-
Batas kedua layer telah ditentukan untuk mengurangi informasi menerobos
antarmuka layer.
-
Setiap layer ditentukan dengan jelas fungsinya, tetapi jumlah layer sebaiknya
sekecil mungkin untuk menghindari arsitektur yang luas.
Tujuan OSI :
1. Koordinasi berbagai kegiatan.
2. Penyimpanan data.
3. Manajemen sumber dan proses.
4. Keandalan dan keamanan sistem
pendukung perangkat lunak.
5. Membuat kerangka agar sistem /
jaringan yang mengikutinya dapat saling berkomunikasi/ saling bertukar
informasi, sehingga tidak tergantung merk dan model peralatan.
6. 3 layer pertama adalah interface
antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, 4 layer selanjutnya adalah
hubungan antara software.
7. Antar layer berlainan terdapat
interface, layer yang sama terdapat protokol
Upper layers fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. Upper layers berurusan dengan persoalan
aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software.
Lower layers merupakan intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Lower
layers mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan
data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lower layers yang
lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software.
Bagaimana Model OSI Bekerja
Pembentukan paket dimulai dari layer
teratas model OSI.
Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di
presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke
layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data
ditambahkan header dan atau tailer
kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical
layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host
tujuan.
Di host tujuan paket data mengalir
dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer paling atas. Protokol
pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi
kemudian mengirimkannya ke data-link layer, data-link layer memeriksa data-link
layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang
dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host
adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network
layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses
pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer
communication”.
TCP/ IP LAYER
TCP/IP adalah sekumpulan
protokol yang dirancang untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada WAN,
terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung-jawab atas
bagian-bagian tertentu komunikasi data. TCP/IP bukan hanya protokol yang
dijalankan oleh internet, tetapi juga protokol yang digunakan pada jaringan
intranet.
Berkat prinsip ini, tugas
masing-masing protocol menjadi jelas dan sederhana. Protocol yang satu tidak
perlu mengetahui cara kerja protocol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling
mengirim dan menerima data.
Berkat penggunaan prinsip ini,
TCP/IP menjadi protocol komunikasi data yang fleksibel. Protocol TCP/IP dapat
diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan interface jaringan, karena
sebagian besar isi kumpulan protocol ini tidak spesifik terhadap satu komputer
atau peralatan jaringan tertentu. Agar TCP/IP dapat berjalan di atas interface
jaringan tertentu, hanya perlu dilakukan perubahan pada protocol yang
berhubungan dengan interface jaringan saja. TCP/IP dikembangkan sebelum model
OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya
dengan lapisan-lapisan OSI.
Model TCP/IP hanya terdiri dari empat layer
sebagaimana terlihat pada gambar 4 yaitu:
• Application
• Transport
• Internet
• Network Interface
fungsinya :
3. Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).
2. Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP),Internet control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
1. Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Cara KerjaTCP/IP
Jika suatu protocol menerima data
dari protocol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan
miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan
fungsi protocol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protocol
pada layer dibawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protocol menerima
data dari protocol lainyang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini
dianggap valid, protocol akan melepas informasi tambahan tersebut, yang berada
pada layer di atasnya.
Lapisan/layer terbawah, yaitu Network
Interface layer bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari
media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serta optik atau gelombang
radio. Karena tugasnya ini, protocol pada layer ini harus mampu menerjemahkan
sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari
peralatan lain yang sejenis.
Lapisan/layer protocol berikutnya
ialah Internet Layer. Protocol yang berada pada layer ini bertanggung
jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini
terdapat tiga macam protocol, yaitu IP, ARP dan ICMP. IP (Internet Protocol)
berfungsi untuk menyampaikan paket data ke lamat yang tepat. ARP (Address
Resolution Protocol) ialah protocol digunakan untuk menemukan alamat
hardware dari host/komputer yang terletak pada network yang sama. Sedangkan
ICMP (Internet Control Message Protocol) ialah protocol yang digunakan
untuk mengirimkan pesan & melaporkan kegagalan pengiriman data
Layer berikutnya yaitu Transport
layer berisi protocol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi
antara dua host/komputer. Kedua protocol tersebut ialah TCP (Transmission
Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
Layer teratas, ialah Application
Layer. Pada layer inilah terletak semua aplikasi yang menggunakan protocol
TCP/IP ini.
Perbedaan TCP/IP dan OSI
Walaupun jumlahnya berbeda, namun
semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur
TCP/IP.
Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
Physical Layer (lapisan fisik)
merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi,
tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media
komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga
dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang
berbeda-beda.
Network Access Layer mempunyai
fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur
penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal.
Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari
data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan
ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk
jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan
bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan
yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang
terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini
bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan
tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas
(worldwide Internet).
Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
-
Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari
tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol
Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP
berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis
media dan komputer yang digunakan.
-
Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan
yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol
(IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya
ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang
dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP
lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
-
Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara
end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang
diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada
pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
- Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
- Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP, protokol yang
dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram
Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang
paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi
flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya
pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan
flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal
yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih
menggunakan UDP sebagai protocol transport. Contohnya adalah aplikasi database
yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif
terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir
sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak
nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.